Berikut beberapa cara melatih anak berpuasa pada usia batita dan balita :
1. Pada usia ini latih anak berpuasa secara berlahan dan dengan cara yang menyenangkan.
2. Tanamkan kesadaran akan berpuasa dengan membacakan cerita-cerita anak agamis tentang berpuasa dan kisah-kisah keteladan Nabi Muhammad SAW. Dengan bercerita selipkan nilai-nilai agama tentang berpuasa yang terkandung didalam cerita tersebut.
3. Ajak anak menyambut bulan Ramadhan dengan hal-hal yang menyenangkan, seperti menyiapkan rumah, menyiapkan makanan favoritnya menjelang puasa pertama dan sebagainya.
4. Kenalkan anak akan hal-hal rutin di bulan puasa seperti sahur, berbuka dan shalat tarawih. Libatkan anak untuk ikut melakukan setiap kegiatan tersebut. Bangunkan anak pada saat sahur dan ajak ia memilih dan menyiapkan menu saat berbuka puasa.
5. Tanamkan pada anak, bahwa kita harus menghormati setiap orang yang menjalankan ibadah puasa. Ajak anak berpuasa semampunya, misalnya hingga pukul 9 bagi anak batita atau hingga pukul 12 bagi anak yang lebih besar. Ingatkan bahwa pada waktu pagi di bulan Ramadhan tidak tersedia makanan di tempat makan dan setiap orang Islam sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga jika anak yang sudah berbuka puasa pada waktu pagi, tidak boleh makan dihadapan orang yang sedang berpuasa.
Melatih puasa pada anak usia sekolah awal :
1. Di usia ini seharusnya anak sudah mulai melakukan ibadah puasa dengan pembiasaan yang sudah diajarkan pada usia batita. Umumnya pada usia ini orang tua sudah bisa menargetkan pada anak untuk melakukan puasa secara penuh hingga waktu berbuka walaupun masih ada yang bolong dalam sebulan.
2. Anak sudah bisa diajarkan hal-hal yang lebih detail seperti pahala puasa, hikmah dan manfaatnya. Jelaskan dengan menggunakan contoh, seperti manfaat bagi sistem pencernaan kita, hikmah bagi kehidupan dan sebagainya. Tanamkan rasa empati dalam melakukan ibadah puasa, dengan mengambil contoh orang-orang fakir miskin, anak jalanan atau orang-orang lain yang kekurangan dalam kehidupannya, sehingga dengan berpuasa anak akan belajar merasakan penderitaan orang lain dan belajar untuk bersyukur dan menyayangi sesama.
3. Untuk menumbuhkan semangat anak, berikan suatu penghargaan jika ia mencapai suatu keberhasilan dalam menjalankan ibadah puasa. Misalnya berikan pelukan dan ciuman pada awal-awal anak berhasil melakukan puasa hingga waktu berbuka tiba. Atau berikan baju idamannya pada saat lebaran tiba jika anak berhasil melakukan ibadah puasa secara penuh dalam sebulan dan sebagainya. Berikan sesuatu sebagai motivasi tetapi tidak memberatkan orang tua.
Semoga bermanfaat...