Perkataan orang tua sebagai hipnoparenting

mendidik anak cerdas, hipnoparenting Tanpa disadari perkataan orang tua ternyata bisa merupakan hipnotis bagi anak. Secara sadar ataupun tidak sadar ternyata orang tua sudah melakukan hipnoparenting kepada anaknya. Perkataan dan perbuatan orangtua yang dilakukan berulang-ulang akan terpola di pikiran anak. Maka dari itu tanamkan hal yang baik dalam pikirannya, perkataan dan perbuatan yang positif akan menumbuhkan pola di dalam pikiran anak untuk selalu berbuat positif. Tapi sebaliknya jika kita sering berlaku kasar dan berkata yang tidak baik seperti ejekan dan makian, misalnya anak bodoh, anak nakal, anak malas dan sebagainya, maka kata-kata itulah yang akan tertanam di alam bawah sadar anak sehingga anak akan menyimpannya sebagai suatu kebenaran. Dengan sugesti itu anak tumbuh seperti gambaran mental yang tertanam didalam pikirannya.
Hindari menggunakan kata-kata kasar, karena seperti pepatah mengatakan bahwa kata-kata itu adalah doa. Jangan salahkan jika anak anda menjadi nakal karena ia memang sering anda cap dengan kata-kata "anak nakal". Selain itu hindari juga kata-kata yang dapat menurunkan motivasi anak untuk melakukan sesuatu seperti "Kamu jangan petik sayurnya ya dek..kamu gak bisa, nanti berantakan!". Kata-kata ini jelas sangat tidak mendidik anak. Anak akan terus tumbuh dengan selalu merasakan bahwa dirinya tidak bisa melakukannya.

Hipnoparenting bisa dimanfaatkan orang tua untuk menghasilkan anak yang sehat dan cerdas. Kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dalam kehidupan sehari-hari. Segala rangsangan seperti perkataan dan perbuatan yang ditangkap panca indra akan diserap oleh anak dan disimpan sebagai data di dalam otaknya. Suatu saat nanti data-data inilah yang digunakan sebagai dasar untuk berpikir dan merespon segala peristiwa yang akan ia hadapi di kemudian hari. Semua peristiwa yang mengesankan bagi anak akan tersimpan kuat dalam pikiran bawah sadarnya. Pikiran bawah sadar ini berfungsi untuk menyimpan hal-hal seperti kebiasaan, perasaan, keyakinan, kepribadian dan lainnya.

Lakukan cara-cara seperti menggunakan kata-kata posistif yang bermotivasi, seperti "Kamu pasti bisa kok sayang...mama yakin kamu anak yang pintar!" kata-kata ini lebih baik kita ucapkan daripada "Kamu kok bodoh sih...!" dan sebagainya. Gunakan bahasa tubuh seperti tatapan mata dan sentuhan dengan ketulusan, jangan mengucapkan kata-kata sambil melakukan kegiatan lain. Gunakan intonasi kata yang lemah lembut dan lakukan dengan konsisten, selalu dan berulang-ulang. Yang terpenting berilah contoh, jadilah orang tua yang baik untuk mendapatkan anak yang baik.

Semoga bermanfaat..

Melatih Daya Ingat Anak


Kemampuan mengingat merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan anak. Seringkali daya ingat pada anak dijadikan tolak ukur kecerdasan, selain daya nalar dan kosentrasi. Sejak dilahirkan anak memiliki 100 miliyar dan satu triliun sel glia, jika jumlah sel tersebut dioptimalkan maka kemampuan daya ingat pada anak akan meningkat..

Kemampuan daya ingat pada anak dapat dioptimalkan dengan melakukan stimulasi-stimulasi yang tepat. Stimulasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan seperti bernyanyi, bermain, bercerita dan berkomunikasi
Daya ingat erat kaitannya dengan memori yaitu tempat informasi dikumpulkan. Informasi ini dapat diperoleh dari indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan dan penciuman. Untuk mempertahankan informasi didalam memori ada berbagai cara yang dapat dilakukan yaitu :

1. Pengulangan

Ulangi dan ulangi lagi... inilah kunci yang paling utama dalam meningkatkan daya ingat pada anak. Anak yang setiap tidur kita nyanyikan lagu nina bobo pasti akan lebih mengingat lagu tersebut dibandingkan dengan anak yang hanya mendengarkannya sesekali saja. Sampaikan informasi yang ingin kita sampaikan berulangkali, karena ini akan tertanam didalam memorinya dalam jangka waktu yang panjang.

2. Pembiasaan

Seperti kata pepatah " Alah bisa karena biasa", ini juga merupakan hal yang penting dalam meningkatkan daya ingat pada anak. Jangan bosan mengajarkan pembiasaan pada anak. Misalnya, setiap diberikan sesuatu oleh orang lain ajarkan anak untuk mengucapkan terimakasih. Ingatkan selalu dengan menanyakan kembali kepadanya. Contohnya saat ada temannya yang memberikannya makanan, tanyakan padanya "Ayo adek....bilang apa sama temannya...?" Lakukan selalu dan ini akan terus melekat didalam ingatan anak hingga ia dewasa kelak.


3. Berikan pemahaman

Anak yang tidak paham akan apa yang didengarnya tentu saja akan sulit menerima informasi tersebut, apalagi untuk mengingatnya. Dengan menghafal saja informasi ini akan mudah hilang dari ingatannya. Jadi sebelum memberitahukan sesuatu kepada anak, pastikan anak paham akan apa yang diterimanya, karena jika tidak paham akan baginya untuk mengaplikasikan dan mengkaitkannya dengan informasi baru.

4. Berikan motivasi

Berikan motivasi dengan pujian dan dorongan yang positif untuk menambah kepercayaan diri pada anak bahwa ia mampu melakukannya. Berikan pujian setiap kali melakukan kegiatan menstimulasi daya ingat anak walaupun anak kurang berhasil melakukannya. Tunjukkan rasa sayang anda pada anak, sehingga ia akan selalu merasa optimis dan percaya diri.

5. Mencatat

Mungkin anda pernah mengalaminya, saat anak anda tiba-tiba lupa akan apa yang harus dibelinya ke warung ketika anda minta tolong dibelikan sesuatu. Ini terjadi karena kemampuan daya ingat jangka pendek pada manusia terbatas. Maka dari itu tidak ada salahnya memberikan catatan untuk lebih mempermudahnya dalam mengingat.


Dengan menstimulasi daya ingat pada anak, akan banyak manfaat yang dapat kita peroleh yaitu:

1. Dapat meningkatkan kosentrasi
Dengan mengingat anak harus memusatkan perhatiannya pada sesuatu objek yang ingin diingatnya. Semakin banyak ia mengingat maka akan semakin baik kosentrasinya.

2. Semakin diasah kemampuan mengingat, semakin besar memori yang disediakan otak untuk menyimpan informasi.
Anak terlatih untuk menyimpan informasi. Otak pun akan penuh dengan informasi sehingga suatu saat ia akan dapat memanggil kembali informasi-informasi yang tersimpan didalam memorinya.

3. Belajar pemahaman
Untuk mengingat anak memerlukan pemahaman akan apa yang diingatnya. Ini akan melatih pemahaman dan daya nalar pada anak.

4. Menumbuhkan kepercayaan diri
Dengan mampu mengingat akan menjadi suatu prestasi pada anak sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan pada dirinya.

5. Melatih kemampuan bahasa
Dengan mengingat informasi yang didapatkannya secara tidak langsung anak akan mengenal berbagai kosakata baru yang dapat melatih anak dalam kemampuan berbahasanya

6. Untuk bekal di masa depannya kelak.
Anak yang mempunyai daya ingat tinggi serinkali mendapatkan predikat cerdas dan ini akan membantunya dalam mencapai dan menjalankan cita-citanya kelaknya.

Jenis permainan yang dapat menstimulasi daya ingat anak :

1. Ajak anak bernyanyi dan ajarkan berbagai lagu pada anak. Masukkan informasi dalam lagu yang kita ajarkan, misalnya dua mata saya, kepala pundak lutut kaki, dan lain sebagainya.

2. Ajak anak mendengarkan cerita. Dapat dilakukan dengan alat peraga seperti boneka. Dengan penyampaian yang menarik akan lebih mempermudah anak dalam menerima informasi.

3. Ajak anak bermain flash card. Berbagai flash card banyak tersedia saat ini. Tunjukkan flash card dengan informasi yang ada didalamnya dengan cepat dan lakukan setiap hari.

4. Ajak anak bermain lompat-lompatan sambil berhitung untuk melatih daya ingatnya.

5. Libatkan anak dalam pekerjaan. Misalnya ajak anak masak bersama, berikan beberapa macam sayur untuk dikerjakannya seakan-akan ia sedang membantu anda memasak. Kenalkan padanya berbagai nama dan jenis sayuran.

6. Ajak anak bermain puzzle. Permainan puzzle mampu melatih kosentrasi dan daya ingat pada anak.

Bayi Gemuk Belum Tentu Sehat

bayi gemuk,bayi sehat Anggapan bayi sehat adalah bayi yang gemuk sering kali menjadi tolak ukur banyak orang tua dalam menilai kesehatan seorang anak. Padahal anggapan ini belum tentu benar... Bayi yang gemuk mungkin saja sehat, tapi belum tentu bayi yang tidak gemuk itu tidak sehat. Akibat anggapan ini, banyak orang tua yang salah dalam mengambil langkah. Misalnya karena merasa anaknya tidak gemuk, si ibu menambahkan susu formula di samping ASI, bahkan makanan pada anaknya yang masih berumur 3 bulan, dengan anggapan supaya lebih sehat. Tentu saja hal ini salah, karena ASI Ekslusif selama 6 bulan pertama pada bayi sangat baik untuk menghasilkan anak sehat dan cerdas daripada susu formula apapun.


Untuk melihat sehat atau tidaknya bayi dalam perkembangannya bisa dilihat dengan memeriksakannya secara rutin pada pada pos-pos pelayan kesehatan yang tersedia. Catat perkembangan kenaikan berat badan dan tinggi anak pada buku yang biasanya diberikan saat memeriksakan kesehatan anak. Berat badan anak yang naik setiap bulannya sudah menandakan bayi itu sehat, selain perkembangan mental yang normal yaitu perkembangan motorik, bahasa, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan umurnya.

Sebenarnya anak yang terlalu gemuk itu berdampak kurang baik bagi kesehatannya, berikut resiko yang dapat diperoleh pada bayi yang gemuk :

1. Dapat mengakibatkan obesitas. Data yang diperoleh, obesitas pada bayi akan mengakibatkan menurunnya respon imunologik sel T dan aktivitas sel-sel polimorfonuklear yang berperan sebagai penyangga sistem kekebalan tubuh.

2. Dapat meningkatkan infeksi saluran pernafasan bagian bawah karena terbatasnya kapasitas paru2.

3. Nafas yang pendek, bisa terjadi karena pembesaran kelenjar toksil (amandel) dan adenoid yang mengakibatkan tertutupnya saluran nafas atas, sehingga terjadi kekurangan oksigen san saturasi oksigen yang rendah yang disebut Sindrom Chubby Puffer.

4. Kulit sering lecet karena gesekan, sering juga disertai jamur pada daerah lipatan.

5. Pergerakannya lebih lambat dan terkadang dapat disertai kelainan tulang.

6. Bila berlanjut hingga dewasa akan mengakibatkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, atherosklerosis, gagal jantung, maturitas seksual lebih awal, haid yang tidak teratur pada wanita, dll.

Penyebab yang dapat mengakibatkan bayi obesitas antara lain :
1. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang saat hamil sedang mengidap penyakit Diabetes melitus yang tidak terkontrol. Bayi yang dilahirkan bisa berukuran berat lebih diatas 4 kg, seperti yang baru-baru ini terjadi di Sumatra Utara yaitu lahirnya bayi raksasa berukuran 8,7 kg.

2. Kurang pekanya ibu pada anak. Setiap anaknya menangis selalu diberikan susu formula dan makanan. Padahal belum tentu bayi itu menangis tanda ia sedang lapar.

3. Terlalu dini memberikan makanan yang terlalu tinggi kalori.

4. Bayi yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif lebih rentan terkena obesitas karena kandungan susu formula yang terlalu kental, manis dan tinggi kalori.

Menjaga kesehatan makan anak sejak dini akan mengurangi resiko yang tidak baik pada anak dikemudian hari. Maka dari itu bayi gemuk belum tentu sehat dan bayi kurus belum tentu tidak sehat, yang penting jaga anak jangan sampai terlalu kegemukan. 

Belajar mengucapkan kata "Maaf" pada anak

Mengucapkan kata maaf memang terkadang sulit kita lakukan, apalagi pada anak-anak. Padahal meminta maaf merupakan sebuah ketrampilan sosial dan emosional yang sangat penting dalam pergaulan. Maka dari itu mengajarkan mengucapkan kata maaf sejak dini pada anak akan membantu kehidupan sosialnya dikemudian hari kelak. Dalam kehidupannya sehari-hari anak yang tidak mau meminta maaf akan menjadi anak yang dijauhi dan dimusuhi oleh teman-temannya. Anak akan tumbuh menjadi anak yang egois. Ia tidak tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak, sehingga ia selalu berlaku sesuka hatinya.


Tapi perlu diperhatikan dalam mengajarkan anak mengucapkan kata maaf, lihat dulu kesalahannya, apakah disengaja atau tidak? Jangan memaksakan anak mengucapkan kata maaf disetiap perbuatannya, ini akan mengakibatkan anak menjadi selalu merasa bersalah sehingga menimbulkan rasa ketidak percayaan diri pada anak. Lakukan sesuai dengan situasi dan kondisi.


Beberapa cara mengajarkan anak mengucapkan kata "Maaf" :

1. Beri Penjelasan

Sebelum menyuruh anak meminta maaf, jelaskan dulu alasan kenapa ia harus meminta maaf. Dengan begitu anak akan tahu apa kesalahan yang telah ia lakukan.

2. Beri Contoh

Jangan hanya menyuruh anak, tetapi kita sendiri tidak mau melakukannya. Jangan ragu mengucapkan kata maaf walaupun itu kepada anak atau orang yang lebih muda. Memberi contoh akan sangat efektif bagi pembelajaran anak.

3. Pembiasaan

Jadikan meminta maaf sebagai suatu kebiasaan yang baik. Jangan menyuruh anak hanya pada waktu tertentu, tetapi selalu ingatkan anak. Lakukan dengan konsekuen.


Manfaat mengajarkan anak meminta maaf :

1. Belajar etika sosial dan moral

Anak akan tahu mana yang tidak boleh untuk dilakukan, ia akan menyadari kesalahan-kesalahannya, sehingga dalam pergaulan anak akan menjadi pribadi yang positif.

2. Menghargai orang lain

Dengan meminta maaf anak akan belajar menghargai orang lain, tidak mementingkan dirinya sendiri.

3. Menumbuhkan sportivitas

Anak akan tumbuh menjadi anak yang beremosianal sehat, sportivitasnya akan terasah karena bisa menerima kesalahan dan kekurangannya.

4. Menjadi lebih peka dan tidak pendendam

Dengan meminta maaf anak akan lebih peka terhadap situasi dan lingkungan sosial. Anak juga belajar untuk tidak mendendam dan memaafkan orang lain.

5. Kemampuan komunikasi

Dengan meminta maaf berarti anak sedang melakukan komunikasi dengan orang lain, dengan demikian akan membantu anak untuk berlatih karena terkadang mengucapkan maaf itu sulit dilakukan.


Demikian beberapa pembahasan yang saya rangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat untuk menghasilkan anak-anak sehat dan cerdas yang kita harapkan...

Imunisasi yang dianjurkan

imunisasi
Imunisasi yang wajib untuk anak sudah saya postingkan sebelumnya. Imunisasi yang dianjurkan (non-wajib) ini juga tak kalah penting bagi anak dan tidak ada salahnya kita tetap mengimunisasi buah hati kita, mengingat akibatnya yang membahayakan anak jika sampai terkena penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi ini.

Ada 7 (tujuh) jenis imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah :
1. Imunisasi HIB

Imunisasi ini bermanfaat untuk mencekal kuman HiB (Haemophyllus influenzae type B). Kuman ini menyerang selaput otak yang dapat menyebabkan radang selaput otak yang disebut meningitis. Meningitis sangat berbahaya karena dapat merusak otak secara permanen dan menyebabkan kematian. Selain itu dapat menyebabkan radang paru dan radang epiglotis. Gejala yang ditimbulkan berupa demam tinggi, kejang-kejang, menggigil dan kesadaran menurun. Jika penyakit ini terlambat ditangani akan menimbulkan gejala sisa seperti lumpuh, tuli, buta dan retadasi mental. Diberikan sebayak 4 kali, yaitu pada usia 2, 4, 6 dan 15 atau 16 bulan. Efek samping berupa demam ringan yang akan reda dengan sendirinya.

2. Imunisasi PVC
Imunisasi PVC (Pneumococcal Vaccine) ini memberikan kekebalan terhadap serangan penyakit IPD (Invasive Pneumococcal Diseases) yaitu meningitis (radang selaput otak), bakteremia ( infeksi darah) dan pneumonia(radang paru). Ketiga penyakit ini disebabkan kuman Streptococcus Pneumoniae yang penularannya lewat udara. Gejala yang ditimbulkan demam tinggi, menggigil, tekanan darah rendah, hingga tak sadarkan diri. Dapat diberikan sejak usia 2 bulan, kemudian 4 dan 6 bulan. Pada pemberian ke -4 bisa dilakukan saat anak usia 12-15 bulan atau 2 tahun. Bila hingga usia 6 bulan belum divaksin, dapat diberikan diusia 7-11 bulan sebanyak 2 dosis dengan interval pemberian sedikitnya 1 bulan. Dosis ketiga diberikan pada usia 2 tahun. Atau jika hingga usia 12 bulan belum divaksin bisa diberikan di usia 12-23 bulan sebanyak 2 dosis dengan interval sedikitnya 2 bulan. Menimbulkan efek samping berupa demam, mengantuk, nafsu makan kurang, diare, muntah dan muncul kemerahan pada kulit. Reaksi ini akan hilang dengan sendirinya.

3. Imunisasi MMR

Imunisasi ini memberikan kekebalan terhadap penyakit Mumps (gondongan/parotitis), Measles (campak) dan Rubella (campak Jerman). Vaksinasi ini penting untuk anak perempuan untuk mencegah Rubella pada saat hamil, sedangkan pada anak laki-laki untuk mencegah agak tak terserang Rubella dan menulari istrinya yang mungkin sedang hamil. Diberikan 2 kali pada usia 15 bulan dan 6 tahun. Jika belum mendapatkan imunisasi campak pada usia 9 bulan, maka dapat diberikan di usia 12 bulan dan 6 tahun. Efek samping berupa demam, timbul bercak merah serta pembengkakan di lokasi penyuntikan.

4. Imunisasi Influenza
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan virus. Pada dasarnya penyakit ini dapat sembuh dengan sendiri tanpa obat dengan cara istirahat, minum air putih dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Akan tetapi , influenza beresiko pada anak-anak tertentu seperti penderit asma, paru-paru kronis, leukimia, thalassemia dan penderita kanker. Dapat diberikan pada usia 6 bulan kemudian diulang setiap tahun, karena vaksin ini hanya efektif selama 1 tahun. Efek samping berupa demam dan kemerahan di lokasi bekas suntikan.

5. Imunisasi Tifoid

Imunisasi ini berguna untuk mencekal penyakit tifus, yaitu infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhi yang disebabkan makanan yang tidak higienis dan sanitasi yang buruk. Dapat diberikan satu kali pada usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. Efek samping menimbulkan bengkak dan ruam pada lokasi penyuntikan, pusing dan nyeri otot.

6. Imunisasi Hepatitis A

Imunisasi ini untuk mencegah virus Hepatitis A (VHA) yang sering dikenal dengan penyakit kuning. Walaupun tidak separah hepatitis B bukan berarti kita boleh menganggap remeh hepatitis A. Dapat diberikan pada usia 2 tahun sebanyak 2 kali dengan interval pemberian 6-12 bulan. Umumnya tidak menimbulkan efek samping, kalaupun ada hanya berupa demam ringan dan rasa sakit pada bekas suntikan.

7. Imunisasi Varisela

Diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit cacar air yang disebabkan virus varicella zooster. Diberikan 1 kali pada usia antara 10-12 tahun. Umumnya tidak menimbulkan efek samping.


(Dari berbagai sumber)



Imunisasi untuk anak

imunisasi

Imunisasi sangat penting pada anak untuk memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap serangan berbagai penyakit, sekaligus membangun kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit menular dan penyakit berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Masih banyak orangtua yang masih menunda bahkan menolak imunisasi bagi anaknya dengan alasan kasihan dan menyangsikan keamanan dari imunisasi. Sangat disayangkan sekali karena imunisasi ini sudah terbukti aman karena sudah melewati berbagai macam hasil penilitian dari berbagai ahli dan sudah terbukti dapat mencegah penyakit. Memang setelah diimunisasi biasanya anak akan mengalami demam, ini merupakan reaksi yang wajar dari imunisasi, biasanya ini akan mereda dengan sendirinya setelah kita memberikan obat penurun panas.


Ada rambu-rambu tertentu dimana anak tidak boleh diimunisasi yaitu :
- Sakit berat / demam tinggi
- Memiliki reaksi alergi yang berat
- Memiliki alergi telur tidak dapat diimunisasi influenza
- Menderita gangguan sistem imun berat

Anak khususnya bayi sangat rentan terhadap penyakit karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah. Maka dari itu diperlukan imunisasi untuk melindunginya dan untuk menghasilkan anak sehat dikemudian hari.


5 (lima) jenis imunisasi yang wajib diperoleh bayi sebelum usia setahun :

1. Imunisasi BCG

Untuk melindungi terhadap penyakit TB (Tuberkolosis). Diberikan 1 kali saja dan tidak perlu diulang, dengan cara suntik pada lengan bagian kanan. Diberikan pada usia 2 bulan. Tidak dapat diberikan jika anak sudah terkena TB atau menunjukkan tes Mantoux positif.

2. Imunisasi Hepatitis B

Untuk menghindari penyakit hepatitis B (VHB) yang dapat menyebabka kelainan-kelainan yang dapat dibawanya terus hingga dewasa, dapat juga mengakibatkan kerusakan sel hati berat dan kanker hati. Diberikan 3 kali dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga. Diberikan sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir dengan syarat kondisi bayi stabil, tidak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan pada usia 1 bulan dan 3 - 6 bulan. Diberikan dengan cara suntik pada bayi di bagian paha lewat anterolateral (otot-otot bagian depan dan luar).

3. Imunisasi Polio

Untuk menghindari penyakit polio yang disebabkan virus poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Dapat diberikan setelah lahir dilanjutkan pada usia 2, 4 dan 6 bulan, kemudia pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Biasanya diberikan secara oral (mulut), tetapi dapat juga diberikan dengan suntikan. Tidak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut, demam tinggi, muntah atau diare, sedang menjalani pengobatan radiasi, anak dengan mekanisme kekebalan terganggu, penyakit kanker dan penyakit ganan lainnya.

4. Imunisasi DPT

Untuk pertahanan terhadap penyakit difteri, tetanus dan pertusis. Diberikan sebanyak 5 kali, yaitu 3 kali di usia bayi (2, 4, dan 6 bulan), 1 kali di usia 18 bulan, 1 kali di usia 5 tahun, dilanjutkan dengan imunisasi TT pada usia 12 tahun. Tidak dapt diberikan kepada anak dengan kelainan saraf berat dan infeksi otak.

5. Imunisasi Campak

Untuk menghindari penyakit campak yang disebabkan virus Morbili. Diberikan sebanyak 2 kali yaitu 1 kali di usia 9 bulan dan 1 kali di usia 6 tahun.

(Dari berbagai sumber)



Menarik Minat Baca Anak 2

Menarik minat baca sejak dini sudah pernah saya postingkan sebelumnya. Postingan berikut ini saya kutip dari note Reri Sukma Facebook yang saya terima sebagai masukan pada postingan saya sebelumnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua...

Belajar Membaca

Catatan ini saya tulis murni dengan niat ingin berbagi pengalaman dan memenuhi permintaan beberapa teman utk dibagikan.

Sudah menjadi kebiasaan saya&suami sll menyempatkan ngobrol sepulang beliau dari kantor (walau sdh larut mlm skalipun). Dan topiknya biasanya ttg anak2. Lalu sebuah pernyataan suami tujukan kpd saya, "si Fatih lumayan juga ya baru umur 3th 6bl sdh bisa baca, berarti ade sukses tuh sbg ibu". Sepertinya beliau berusaha mmbuat saya bangga akan profesi saya sbg ibu rmh tangga thok. Dan mmng saya bangga..

Sungguh, tidak ada yg istimewa yg saya lakukan. Saya hanya berusaha memaksimalkan peran sbg ibu utk mampu mendidik anak2 ditengah2 pekerjaan rmh tangga yg ampun deh...,ga ada habisnya...:)) krn saya mmng tdk pake khadimat.

Alhamdulillahirobbil'alamiin..., tdk sia2 upaya yg saya lakukan dlm memanfaatkan masa "otak emas" nya. Di usianya yg baru 3th 6bl, mas Fatih sdh bisa membaca kalimat. Dan karena sdh bisa baca, dia sll sempatkan baca tulisan2 di jalan setiap kami pergi. Dan dia akan sangat senang jika berhasil membacanya dg benar. Lalu kata2 penuh motivasipun selalu saya&suami tujukan padanya," tuh..,enak kan klo bisa baca sendiri..?" sehingga memacu semangatnya utk sll berlatih.

Beberapa metode saya terapkan dari umurnya blm 2th, diantaranya:
1. Metode Glenn Domand
Karena mengenalkan metode ini disaat usianya blm 2th dan mngkn blm
saatnya utk bisa fokus shg tidak maksimal hasilnya. Ditambah lagi saya
melahirkan anak ke-2 shg kemudian jadwal belajar membaca dg metode ini
terlupakan dg sendirinya seiring kesibukan saya dg anak ke-2.

2. Metode suku kata (I). tanpa dieja.
Masuk 3th saya menemukan sebuah buku belajar membaca di sebuah toko
buku. belajarnya spt ini:
a, ba, ca, da, fa, ga, ha,dst..
i, bi, ci, di, fi, gi, hi, dst..
u, bu, cu, du, fu, gu, hu,dst..
e, dst...
o, dst..

3. Metode suku kata (II). tanpa dieja
Lalu ada lagi saya temukan metode suku kata yg lain :
-Jilid 1: a, i, u, e, o ; ba, bi, bu,be,bo, ; ca, ci, cu, ce, co. ; da, di, du, de, do, dst
-Jilid 2: kata berimbuhan (nga,ngi,ngu,nge,ngo ; nya,nyi,nyu,nye,nyo, ;
sya, syi, syu,sye, syo ; ab, ib,ub,eb,ob. ; ad,id,ud,ed,od. ; dst..
-Jilid 3: ang, ing, ung, eng, ong ; bang, cing, jung, teng, tong, ; bra, fri, kre, sri,
gra, pro, tri. dst..
Metode yg terakhir ini lebih cepat dipelajari anak saya, dlm wkt kurang dari 3 bl dia sdh selesai 3 jilid dan bisa mmbaca kalimat.

mengajarkannya tanpa dieja, jadi bila "ba" ajarkan "ba"; bila "nga" ajarkan "nga",
bukan "eng tambah a" jadi "nga". seperti metode mengajarkan Iqro'

Tempat belajar yg kami gunakan juga pindah2, dirumah, taman, masjid, halaman belakang, Tujuan awalnya spy ga bosen anaknya, ternyata manfaat lainnya bisa didapat, krn belajarnya di banyak tempat yg ditempuh dg berjalan kaki maka badan jd sehat dan juga mas Fatih jd lebih kenal banyak orang krn setiap org yg kami lewati sll kami sapa&akhirnya mrk kenal.

Jadi, metode apapun yg kita terapkan, sesuaikan dg kondisi si anak. Insya Alloh setiap metode pasti membawa manfaat..

Perkembangan Bayi

Anak adalah karunia yang terbesar yang diberikan Allah SWT kepada kita. Melihatnya lahir di dunia ini dengan setiap perkembangannya menumbuhkan rasa bahagia yang tiada terkira bagi kita sebagai orang tua. Untuk menghasilkan impian kita yaitu mempunyai anak sehat dan cerdas, kita harus selalu memantau dan mencatat perkembangannya. Terkadang muncul pertanyaan dan keraguan dihati orang tua, apakah perkembangan anakku sudah sesuai dengan perkembangan pada usianya? Apakah perkembangannya wajar? Apakah anakku normal? Ada baiknya baca catatan perkembangan anak sesuai dengan usianya berikut ini. Informasi ini saya dapatkan dan saya kumpulkan dari berbagai sumber, semoga bermanfaat....


1. Usia 0-3 bulan

- Gerakan-gerakan reflek seperti reflek isap dan gerakan reflek menggenggam pada usia 0-1 bulan. Gerakan reflek mulai menghilang pada usia 2-3 bulan.
- Pada usia 2-3 bulan mulai dapat menggerakkan tangannya dengan tujuan tertentu. Gerakan tangan dan kaki yang aktif, mulai belajar mengangkat kepala dan dada, jika digendong dengan dipangku akan melakukan posisi setengah duduk.
- Mampu mengkoordinasikan gerakan mata dan tangannya, seperti mengikuti objek dengan matanya dan bereaksi terhadap cahaya dan warna, serta dapat mengikuti arah sumber bunyi.
- Dapat menggenggam benda yang dipegang dengan jarinya.
- Dapat mengenali ibunya melalui penciuman, pendengaran dan kontak langsung.
- Mulai dapat menatap wajah orang lain dan tersenyum.
- Mulai mengoceh spontan.
- Dapat mengomunikasikan kebutuhannya dengan cara menangis namun dengan irama yg berbeda.

2. Usia 4-6 bulan

- Dapat mengontrol gerakan kepala dengan baik.
- Mulai menguasai otot kakinya dengan sering melakukan gerakan menendang.
- Dapat membalikkan badan dan tengkurap dengan kekuatannya sendiri.
- Matanya akan selalu fokus pada tangannya, dan berminat untuk selalu menggerakkan tangannya dan menyentuh sesuatu.
- Dapat menggenggam objek dan memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya.
- Jika diajak bermain sudak dapat berteriak dan tertawa sebagai tanda ia sudah dapat melakukan interaksi sosial dengan orang-orang disekitarnya.
- Dapat menunjukkan reaksi emosi seperti takut, marah, terkejut senang dan sedih.
- Mulai mengamati apa yang terjadi di lingkungannya, belajar mengenali benda-benda dan mencari sesuatu yang hilang dari pandangannya.
- Mulai mengenali organ tubuhnya.
- Mulai mengucapkan suku kata seperti "ba", "ma, "ga" atau "ta"
- Dapat membedakan volume suara yang keras dan pelan.Pada bulan ke-6 dapat mengembangkan suku kata pada umumnya dengan cara mengulangi, seperti, "da-da", "ma-ma", "ta-ta.

3. Usia 7-9 bulan
- Dapat duduk tanpa dibantu.
- Dapat merangkak untuk meraih sesuatu
- Mencoba mengangkat badannya
- Dapat berdiri dengan bantuan
- Pada usia sekitar 9 bulan, mulai belajar memanjat
- Mampu memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
- Dapat memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuknya
- Dapat mengenali wajah anggota keluarganya dan takut pada orang yang tidak dikenalnya.
- Merasa cemas ditinggal oleh orang-orang terdekatnya
- Mulai dapat bermain bersama seperti permainan ciluk ba dan tepuk tangan
- Mampu memperlajari sesuatu dari pengalaman yang telah dilewati
- Mulai belajar meniru suara-suara yang dikeluarkan orang dewasa
- Memahami arti kata tertentu seperti "tidak apabila Anda menggeleng-gelengkan kepala

4. Usia 10-12 bulan

- Mulai merambat pada dinding dan kursi, mampu berdiri sendiri dengan bantuan kursi dan mampu mencapai posisi duduk kembali.
- Mulai berusaha jalan saat ditutun atau ditatih.
- Sekitar usia 12 bulan sebagian anak sudah bisa berjalan sendiri
- Mampu melempar dan mengocok benda yang ada ditangannya
- Mengerti kata-kata, seperti perintah sederhana dan larangan
- Mulai mengerti adanya perbedaan terhadap dirinya dan orang lain, seperti perbedaan kelamin dan lainnya
- Tingkah lakunya semakin bertujuan
- Mulai mempelajari hubungan sebab akibat dan hubungan antara satu objek dengan objek lainnya
- Perbendaharaan katanya mulai variatif dan dapat berbicara satu hingga dua kata.


Puasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Memasuki bulan Ramadhan yang tidak lama lagi, membuat kita umat Islam merasa bahagia. Bagi ibu hamil dan menyusui, mungkin ada sedikit keragu-raguan dalam melakukan ibadah puasa, maka dari itu pada kesempatan kali ini saya postingkan sebuah artikel yang saya kutip dari www.selasi.net. Semoga bermanfaat..


PUASA UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Banyak orang menantikan datangnya bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Karenanya, setiap orang tidak ingin melewatkan saat-saat untuk menjalankan ibadah puasa tersebut. Termasuk ibu hamil dan menyusui. Bagaimana puasa yang aman bagi ibu hamil dan menyusui?

Menurut Dr Anik Suryaningsih SpOG, Ahli kebidanan dan penyakit kandungan RS PKU Muhammadiyah Surakarta, ibu hamil dan ibu menyusui sebenarnya sah-sah saja berpuasa. Jika merasa mampu berpuasa, Anik mempersilakan mereka menjalankan ibadah tersebut. Hanya saja, ada beberapa hal harus diperhatikan ketika mereka berpuasa, terutama masalah sanitasi dan nutrisi mereka. "Asupan nutrisi yang masuk kan tidak hanya untuk mereka saja, tetapi juga untuk janin dan balitanya. Jadi mereka harus memperhatikan itu," terang Anik. Karena nutrisi yang mereka konsumsi akan dimanfaatkan juga oleh janin dalam kandungan dan juga balita yang masih diberi ASI secara eksklusif.

Dia menekankan, jumlah nutrisi yang diperlukan selama berpuasa harus sama dengan jumlah nutrisi pada hari biasa. Hal ini dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi empat sehat lima sempurna -- nasi, sayur, lauk-pauk, buah, dan susu -- dalam setiap kali bersantap, yaitu saat sahur dan buka. "Harus ada karbohidrat, protein hewani dan protein nabati, vitamin, dan juga lemak," imbuh dia.

Ditambah suplemen vitamin yang diperuntukkan bagi ibu hamil, dia percaya kebutuhan nutrisi selama berpuasa akan terpenuhi. "Jangan terlalu banyak minum ketika berbuka, karena biasanya akan malas makan. Yang benar adalah makan yang cukup dan minum susu," tambah Anik.

Namun jika muncul gejala seperti lemas, pusing, bahkan berat badan menurun, ia menambahkan bahwa hal tersebut mengindikasikan bahwa jumlah nutrisi mereka tidak tercukupi dengan baik. Jika demikian, ia mengharapkan supaya ibu hamil dan menyusui tersebut menghentikan puasanya. Karena hal itu menggambarkan bahwa sebenarnya mereka tidak mampu untuk berpuasa. Demikian pula untuk ibu hamil yang mengalami mual dan muntah, terutama pada kehamilan awal, Anik menyarankan untuk tidak tidak berpuasa. Karena jika diteruskan, tidak saja jumlah asupan nutrisi yang masuk menjadi berkurang tetapi juga akan berpengaruh terhadap perkembangan janin dalam kandungan.

Dikutip dari :www.selasi.net



Menarik minat baca pada anak sejak dini

belajar membacaPasti sebagai orangtua kita bangga mempunyai anak yang pintar membaca di usia dini. Melihat perkembangan zaman yang saat ini terus berpacu dengan ilmu dan tehnologi rasanya kita ingin selalu menjadikan anak kita yang pertama dan tak pernah tertinggal dengan berbagai perkembangan. Apalagi saat ini sedang maraknya sekolah-sekolah favorit yang menerapkan tes calistung (baca tulis hitung) pada anak saat penerimaan sekolah dasar. Ini menambah kekhawatiran kita sebagai orangtua akan ketertinggalan anak kita dalam pendidikan.

Walaupun ada pro kontra dalam hal pendidikan yang menerapkan tes calistung pada sekolah-sekolah, seperti pendapat dari beberapa ahli pendidikan yang menyampaikan bahwa memberikan pendidikan baca pada anak yang tepat adalah di usia 7 tahun, tapi tetap saja ini membuat kita cemas akan ketidakmampuan anak-anak kita dalam hal membaca mengingat banyaknya sekolah yang menerapkan tes calistung pada penerimaan sekolah dasar.

Maka dari itu tidak ada salahnya kita mencoba menarik minat baca pada anak sejak usia dini tanpa harus melakukan pemaksaan yang dapat membebankan anak.


Berikut beberapa tips dalam menarik minat baca pada anak sejak usia dini :

1. Dengan Metode Glenn Doman.
Tentu kita sering mendengar metode Glenn Doman yang terkenal di Indonesia lewat program "belajar membaca untuk bayi". Ahli Glenn Doman menyampaikan bahwa ia percaya, kenyataannya anak mampu belajar membaca sejak usia sangat dini bahkan sejak anak baru dilahirkan. Metode ini diberikan dengan menggunakan flash card yang banyak tersedia toko-toko buku di kota anda. Cara dan petunjuk pengajaran terdapat dalam kemasan. Metode ini dipercaya dapat meningkatkan daya ingat otak kanan sehingga menambah perbendaharaan kata si anak, selain dapat melatih kemampuan kosentrasinya. Metode ini dapat diberikan pada anak sejak usia 4 bulan - 3 tahun.

2. Membacakan dongeng untuk anak.
Membacakan dongeng pada anak dapat memberikan beberapa manfaat, selain meningkatkan imajinasi pada anak, membacakan dongeng dapat menambah perbendaharaan kata dan tata bahasa yang baik pada anak. Melalui dongeng kita dapat mengajarkan pesan-pesan sosial kepada anak sehingga dapat melatih anak untuk berpikir rasional, meyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Apapun dongeng yang kita baca akan menambah pengetahuan pada anak, menimbulkan rasa keingintahuannya sehingga dapat meningkatkan minat baca.

3. Memberikan buku-buku cerita bergambar.
Berikan buku bergambar yang menarik dan penuh warna pada anak sejak usia dini. Ajak anak melihat-lihat gambar dan membaca cerita bersama. Ini dapat menarik minat baca pada anak dikemudian hari.

4. Berikan mainan dan gambar-gambar berbentuk huruf.
Pasangkan poster-poster bergambar huruf yang menarik ditempat anak sering bermain atau karpet bongkar pasang yang bergambar huruf. Berikan mainan puzzle yang bergambar huruf dan lain sebagainya. Ajak anak mengenal huruf sambil bermain tanpa harus memaksa.

5. Ajaklah bernyanyi.
Dengan bernyanyi kita dapat memberikan banyak pelajaran pada anak. Selain menambah perbendaharaan kata, lewat lagu kita dapat mengajarkan huruf-huruf. Kenalkan anak lagu a-b-c sambil menunjukkan huruf-hurufnya.


Masih banyak yang dapat kita kita lakukan untuk perkembangan buah hati kita. Selalu lakukan yang terbaik dan teruslah belajar dan berusaha. Selamat mencoba...

Pemberian Finger Food pada Anak sebagai Stimulasi

Senang rasanya melihat perkembangan buah hati kita dari hari ke hari. Dalam perkembangannya anak memerlukan stimulasi yang baik agar mencapai hasil yang optimal. Memasuki usia 6 bulan umumnya anak sudah mulai belajar duduk dan diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Saat inilah saat yang tepat kita memberikannya finger food yang bisa merupakan stimulasi bagi perkembangan saraf motoriknya.

Untuk anak berusia 6-8 bulan cukup berikan satu kali sehari, perhatikan jenis makanannya dan sesuaikan dengan kemampuan anak mengunyah dan mencerna makanan. Pada usia ini anak belum mampu mengonsumsi makanan yang terlalu padat. Berikan biskuit bayi yang tersedia dipasaran sesuai dengan usianya. Pemberian dapat ditingkatkan sesuai dengan pertambahan usianya.


Manfaat Pemberian Finger food :

1. Mengenggam makanannya sendiri dan memasukkan kedalam mulut, selain memperoleh gizi didalamnya secara tidak langsung telah melatih perkembangan saraf motorik pada anak.

2. Selain itu dengan menggigit-gigit makanannya akan dapat merangsang pertumbuhan giginya yang beberapa sudah mulai tumbuh.

3. Dengan jenis makanan yang bervariasi akan merangsang indera pengecapan pada anak untuk mengenal berbagai rasa. Ini dapat berpengaruh pada selera makan anak di kemudian hari.


Tips memilih finger food untuk anak :

  • Perhatikan asupan gizinya.
  • Variasikan jenis makanan, dapat berupa biskuit, potongan kecil buah-buahan seperti pisang, semangka dan pir, potongan kecil tahu/tempe, potongan keju, potongan sayuran yang telah direbus, potongan telur rebus dan potongan daging ayam. Sesuaikan dengan usia dan kemampuan anak.
  • Berikan dengan bentuk yang bervariasi agar menarik dan melatih genggaman anak.
  • Variasi warna akan menambah perhatian dari anak, contoh potongan wortel dan brokoli yang sudah direbus.
  • Hindari makanan yang mengandung pengawet dan terlalu asin.
  • Karena masih belajar sudah pasti anak akan makan dengan belepotan, biarkan ia bersenang,-senang, pakaikanan celemek untuk menghindari tumpah pada pakaian.

Kesalahan dalam mendidik anak

Tanpa disadari kita sebagi orangtua sering melakukan kesalahan dalam mendidik anak. Anak merupakan cerminan dari orangtua, ibarat buku kosong, orangtualah yang mengisi halaman awal dari buku kosong tersebut. Cara orangtua mendidik anak akan berpengaruh besar dalam perkembangan jiwanya hingga ia dewasa kelak.

Berikut kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak :

1. Membiarkan anak melakukan kesalahan/berprilaku buruk.
Terkadang orangtua merasa tidak tega atau terlalu lemah dalam mendidik anak, sehingga membiarkan prilaku buruk yang dilakukan anak dengan beranggapan, ah...namanya juga masih anak-anak. Hal ini salah besar..!! Justru dari masih anak-anaklah, hal ini ditanamkan. Anak-anak harus diberitahu mana yang baik dan tidak baik untuk dilakukan.

2. Tidak memberikan apresiasi ketika anak berbuat dan berprilaku baik.
Begitu juga dalam berprilaku baik, hendaknya orangtua memberikan apresiasi dalam bentuk pujian ataupun hadiah berupa ciuman, pelukan, dll. Dengan demikian mereka akan merasa dihargai. Orangtua yang pelit memberikan pujian kepada anak akan meghasilkan anak yang putus asa dan membuatnya enggan berbuat dan berprilaku baik, karena ia beranggapan semua itu sia-sia.

3. Terlalu banyak melarang anak.
Memang sebagai orangtua kita merasa cemas akan keselamatan anak-anak kita. Dan terkadang ini membuat kita menjadi overprotektif. "Jangan nak..nanti jatuh, jangan nak..nanti sakit..!" Padahal semua itu belum tentu. Anak yang terlalu banyak dilarang akan menjadi anak yang penakut dan tidak berani bereksplorasi, ia merasa semua yang ada disekitarnya berupa ancaman. Eksplorasi sangat dibutuhkan anak dalam perkembangan motoriknya. Biarkan anak melakukannya tetapi dalam pengawasan orangtua.

4. Terlalu banyak menuntut anak.
Orantua yang perfeksionis biasanya selalu menginginkan anaknya selalu bisa dan mampu seperti apa yang mereka harapkan. Hal ini akan mengakibatkan anak menjadi tertekan dan tidak berkembang sebagaimanamestinya. Dan suatu saat anak bisa menjadi sangat anti terhadap apa yang terlalu kita tuntutkan padanya.

5. Selalu membantu dan menuruti semua keinginan anak.
Anak yang terlalu dimanja dan dituruti segala kemauan dan kebutuhannya akan menjadi anak yang lemah, egois, impulsif (melakukan sesuatu tanpa perhitungan) dan tidak bisa memperhatikan kepentingan orang lain. Karena terbiasa menerima apapun yang dia inginkan, anak tidak bisa berinterasi dengan baik kepada orang lain. Dia tidak bisa berusaha memperjuangkan sendiri apa yang menjadi keinginannya. Dan ini akan terbawa hingga mereka dewasa kelak.

6. Tidak memberikan contoh yang baik kepada anak.
Terkadang orangtua tidak menyadari bahwa mereka juga melakukan kesalahan. Mereka melarang anak agar jangan membuang sampah sembarangan, sementara tanpa mereka sendiri melakukannya. Anak merupakan cerminan dari diri kita. Maka dari itu sebagai orangtua berprilaku lah yang baik, karena secara tidak langung kita telah mendidik anak kita sendiri.

7. Melakukan kekerasan fisik terhadap anak, maupun dihadapan anak.
Kekerasan merupakan momok yang sangat tidak baik bagi perkembangan jiwa anak-anak. Anak yang dibesarkan dengan kekerasan akan membawa kebiasaan kekerasannya itu hingga ia dewasa kelak mereka akan menjadi pribadi yang tidak percaya diri.

8. Tidak memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup.
Kasih sayang dan perhatian yang diberikan orangtua harus pada porsi yang cukup, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Anak yang kelebihan perhatian dan kasih sayang akan menjadi anak yang manja, kurang berempati, suka pamer, mudah putus asa dan kurang menghargai apapun yang menjadi miliknya. Sedangkan anak yang kekurangan perhatian dan kasih sayang akan menjadi anak yang tidak percaya diri, suka berprilaku buruk untuk mencari perhatian, bersikap tak acuh, tidak disiplin agresif dan kasar.

9. Tidak ada kekompakan antara ayah dan ibu dalam mendidik anak.
Antara ayah dan ibu harus mempunyai kesepakatan bersama dalam mendidik anak, sehingga tidak ada perbedaan. Perbedaan dalam mendidik anak akan membuat anak bingung dan tidak tahu mana yang benar dan mana salah.

10. Selalu menilai buruk dan menjelek-jelekkan anak.
Terkadang tanpa disadari kita telah memberikan nilai buruk kepada anak kita. Contohnya..jika anak suatu kali lupa membereskan mainannya setelah bermain, padahal biasanya selalu membereskan, kita langsung marah dan mengatakan,"Kamu ini memang anak pemalas...! tidak pernah mau merapikan mainannya sendiri.." Kata memang dan tidak pernah akan memberi pengaruh buruk pada anak. Menjelek-jelekkan anak didepan orang lain walaupun dengan maksud bercanda juga sangat tidak baik bagi perkembangan anak. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang rendah diri dan merasa tidak dihargai.

Demikianlah beberapa kesalahan yang tanpa kita sadari sering kita lakukan. Sebagai orangtua kita memang harus lebih banyak belajar dalam mendidik anak, belajar menahan diri dan belajar mengerti akan sebuah pribadi anak yang ibarat kertas kosong yang harus diisi dengan hal-hal yang baik dan berguna.

Semoga Allah SWT selalu memberikan kita kemampuan menjadi orangtua yang baik dan berguna untuk menghasilkan anak yang sehat dan cerdas.

Nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil dan menyusui

Untuk menghasilkan anak sehat dan cerdas, ibu harus memperhatikan pola makannya selama hamil, begitu juga saat menyusui. Perhatikan nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.

Berikut zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu hamil dan menyusui untuk kesehatannya serta pertumbuhan dan perkembangan bayinya :


a. Protein merupakan zat pembangun yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel pada janin/bayi. Terdapat pada sumber bahan makanan hewani seperti daging, ikan, susu dan telur.
b. Asam Folat (Folic Acid) termasuk vitamin B yang berguna dalam pembentukan DNA, sel-sel darah merah serta perkembangan sistem saraf. Terdapat pada sumber makanan hijau seperti sayur bayam dan brokoli, buah-buahan seperti jeruk, strawbery, nanas, alpukat serta pada daging sapi, gandum, kepiting, ikan kembung dan kacang-kacangan.
c. Kalsium berguna untuk pertumbuhan tulang, gigi dan jaringan yang lunak pada bayi/janin. Serta mencegah pengeroposan tulang pada ibu. Dapat diperoleh dari susu, telur, keju, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran hijau, wijen, kacang-kacangan dan buah-buahan.

d. Zat besi penting dalam pembentukan hemoglobin (Hb) yang merupakan komponen pada darah yang berfungsi membawa oksigen ke plasenta. Selain itu bermanfaat untuk daya tahan pada ibu, untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mendorong perkembangan otak janin. Agar penyerapan zat besi lebih baik, dibutuhkan adanya vitamin C.
Sumber zat besi terdapat pada daging sapi, hati, telur, sereal, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Terdapat juga dalam bentuk suplemen yang tersedia di apotik dan tempat-tempat pelayanan kesehatan.

e. Kolin merupakan zat gizi penting yang didalam tubuh akan dipecah menjadi fosfatidil kolin yang merupakan bagian penting dari membran sel otak dan neurotransmitter yang berperan dalam kontrol gerakan otot (gerakan motorik), daya ingat dan fungsi tubuh lainnya.
Untuk memenuhinya ibu dianjurkan minum susu khusus untuk ibu hamil atau menyusui yang mengandung kolin.

f. AA (Asam Arakidonat) dan DHA (Dokosaheksaenoat merupakan komponen dari asam lemak esensial yang terdapat di otak. Berfungsi penting untuk perkembangan saraf pada janin/bayi terutama pembentukan jaringan otak dan interkoneksi antar saraf di otak. Selain itu berfungsi juga dalam perkembangan organ penglihatan dan pertumbuhan jaringan tubuh.
dapat diperoleh dari minyak ikan (salmon, tuna, lemuru), minyak kedelai, minyak zaitun, minyak jagung, minyak biji matahari dan dapat juga diperoleh dengan mengkonsumsi susu khusus ibu hamil atau menyusui.

g. Vitamin-vitamin penting untuk pembentukan sel baru, seperti :


  • Vitamin, B1, B2 dan B3 yang berfungsi untuk pembentukan energi.
  • Vitamin B6 membantu protein membentuk sel-sel baru dan menekan rasa mual pada kehamilan
  • Vitamin B12 membantu pembentukan sel darah merah
  • Vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan zat besi.
  • Vitamin D membantu penyerapan kalsium
  • Vitamin A untuk mencegah kerabunan. Tetapi ada pendapat yang mengatakan, terlalu banyak mengkonsumsi vitamin A pada waktu kehamilan dapat menyebabkan cacat pada janin.

  • Belajar Jadi Teladan Anak

    Untuk menghasilkan anak yang cerdas emosi dan sosial merupakan tanggung jawab kita sebagai orangtua. Orangtualah yang harus belajar menjadi teladan anak untuk menghasilkan anak cerdas seperti yang diharapkannya. Berikut Tips belajar menjadi teladan anak seperti yang saya kutip dari www.tabloidnova.com

    Belajar jadi Teladan Anak

    Sudah sering, kan, kita dengar nasihat bahwa orang tua harus menjadi teladan alias panutan bagi anak-anaknya? Mau tak mau, ayah dan ibu mesti menyadari, mereka pegang peranan yang sangat penting sebagai figur yang akan diteladani oleh anak-anak mereka.


    Anak belajar segala sesuatu dari apa yang mereka lihat sehari-hari, termasuk keterampilan sosial, seperti cara berbicara dan menghadapi stres. Bekal keterampilan sosial yang memadai, merupakan faktor utama dalam kehidupan. Jadi, bagaimana persisnya orang tua harus berbuat, berucap, bersikap, agar menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya? Berikut ini beberapa kiatnya.
    * SIKAP MENGHARGAI
    Bila Anda ingin anak bisa menghargai perasaan dan hak-hak orang lain, Anda harus mulai dengan menghargai perasaan, minat, dan hak-hak anak Anda. Serta jangan lupa untuk menyadari, setiap orang berbeda. Tunjukkan pada anak bahwa Anda mau dan bisa menghargai perbedaan-perbedaan tersebut.
    Ingat, masyarakat di mana kita tinggal sangat beragam. Baik kebudayaan, agama, maupun suku bangsanya. Untuk itulah kta harus mempersiapkan anak-anak kita untuk dapat berteman dengan orang-orang yang melakukan hal-hal yang tidak sama seperti yang dilihat dan didapatinya di dalam keluarganya.

    * SADAR & PATUH HUKUM
    Jika Anda selalu bersikap mematuhi dan menghormati hukum serta yang berwenang, anak pun akan bersikap patuh dan menghormati para guru, pemimpin agama, orang tua dari teman-temannya, mereka yang berusia lanjut, serta teman sebayanya.
    * TEGAS
    Tunjukkan kepada anak, kita tidak selalu harus mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain. Kita berhak untuk mempunyai pendapat sendiri dan menentukan sikap yang baik, yang sesuai dengan pendirian kita. Orang akan menghargai sikap tegas yang ditunjukkan oleh anak Anda. Ajarkan pada si kecil, dia berhak untuk mengatakan "tidak" bila hal tersebut merupakan yang terbaik yang harus dilakukannya.
    * BAIK HATI
    Bersikap baik terhadap sesama sangat penting dan Anda dapat mulai mengajarkannya dari rumah. Ajarkan anak untuk tidak ikut-ikutan teman-temannya mengganggu atau mengusik sesama teman. Tanamkan pula pada diri si kecil, tidak seorang pun senang diperlakukan kasar.
    * RAMAH  dan SOPAN
    Kata-kata "sepele" seperti terima kasih, tolong, dan "maaf", harus sering diucapkan pada saat yang tepat. Hal ini akan memperlihatkan kepada anak bahwa bersikap sopan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Demikian juga halnya dengan sikap ramah. Sikap ramah merupakan langkah penting pertama untuk menjalin suatu persahabatan.
    * SIKAP POSITIF
    Hati-hati dengan apa yang Anda ucapkan. Bila anak mendengar, dia akan menganggap kata-kata yang terlontar dari Anda tersebut (yang ,ungkin saja kurang atau malah tidak baik), merupakan hal wajar. Bicarakan hal-hal yang positif mengenai orang lain dan hindari membicarakan hal yang negatif, terutama bila anak anda berada di dekat Anda. Dengan kata lain, jangan bergosip dekat anak!
    * PELIHATKAN KETERTARIKAN
    Perlihatkan pada anak rasa ketertarikan Anda pada masalah hobi, olah raga, kerja sosial, dan spontanitas dalam membantu sesama. Libatkan seluruh anggota keluarga. Bersama-sama melakukan hal-hal yang menarik membuat anak mau melakukannya dengan senang hati dan bersemangat. Terutama bila hal ini merupakan kesempatan baginya untuk mengenal orang lain selain anggota keluarganya. Hal ini juga membangun rasa percaya diri yang merupakan faktor utama bagi peningkatan keterampilan sosial si kecil.
    Dikutip dari www.tabloidnova.com


    Susu formula dapat menghasilkan anak sehat dan cerdas?

    Dalam susu formula terdapat kandungan nutrisi yang dipercaya mampu meningkatkan kecerdasan dan kesehatan kepada anak. Anak sehat dan cerdas dambaan setiap orangtua. Berikut pendapat tentang susu formula yang saya kutip dari http://wrn-indonesia.org

    Suplemen Pre/probiotik dalam Susu Formula

    Sudah beberapa tahun ini susu formula bayi diberi tambahan oligosakarida (salah satu jenis gula sederhana/berantai pendek). Ini didasarkan pada dugaan dan hipotesa awal bahwa oligosakarida mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
    Dampak oligosakarida terhadap kekebalan tubuh baru diketahui tengah tahun lalu (2006) lewat publikasi sebuah penelitian. Sedangkan bagaimana dan peran apa yang dimiliki oligosakarida dalam mekanisme kerja sistem kekebalan tubuh sendiri hingga saat ini belum ada penjelasan yang menyeluruh serta memuaskan.

    Mengenai ide awal pemilihan oligosakarida sebagai fortifikasi susu formula sendiri ada beberapa alasan, di antaranya adalah ‘resep’ nenek moyang dan (yang paling shahih adalah) kandungan ASI.

    Sebagaimana kita maklumi, susu formula adalah pilihan bagi ibu yang tidak mampu menyusui bayinya secara penuh. Karena itu komposisi yang mendekati ASI sangatlah membantu memberikan ‘assurance’, keyakinan, ketenangan hati, kepada para ibu (dan ayah) yang selalu menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya.

    Tentu menjadi salah kaprah apabila ibu memilih berhenti menyusui dan memberikan susu formula sebagai pengganti ASI, dengan dasar pemikiran kandungan susu formula lebih lengkap dan lebih layak bagi bayi daripada ASInya sendiri.

    Susu formula dengan suplementasi prebiotik

    Perusahaan besar yang memiliki perwakilan dalam penyelenggaraan penelitian tersebut kini menggelar promosi satu jenis susu formula atas nama salah satu mereknya. Nutricia, yang bernaung di bawah Numico, memperkenalkan ‘resep’ baru bagi lini Nutrilon Royal-nya: Immunofortis, berslogan 'immunity for life' (baca Immunity breakthrough from Nutricia).

    Yang menjadi perhatian saya adalah:

    Jika memang studi formulasi campuran fruktooligosakarida (FOS)-galaktooligosakarida (GOS) (ya prebiotik itu tadi) memakai subyek bayi 0-6 bulan, maka tidak terlihat pentingnya susu ini diberikan pada anak usia 1 tahun ke atas. Terutama mengingat sensitifitas anak yang mulai berkurang seiring pertumbuhannya, dan sebagian besar anak akan ‘sembuh’ (outgrow) dari dermatitis atopi (atau eksim) yang dialaminya pada 1 tahun pertama kehidupannya.

    Dari mana saya mengambil simpulan bahwa susu ini ditujukan bagi anak usia 1 tahun ke atas? Ada peraturan bahwa produk pengganti ASI yang ditujukan bagi bayi berusia 0-12 bulan tidak boleh dipromosikan terbuka di media massa. Karena produk ini diiklankan, maka dengan sendirinya ‘harus’ memiliki target usia 1 tahun ke atas.

    Itu simpulan sekejap sebelum mencari tahu langsung di informasi produknya. Dan ketika dilihat di penjelasan produk Nutrilon Royal, memang ada 4 tahapan produk yang tersedia, masing-masing untuk rentang usia tertentu.

    Bisa jadi suplementasi ini memang membantu para ibu yang tidak mampu menyusui bayinya yang masih berusia 0-12 bulan dengan risiko dermatitis atopi. Tapi -sekali lagi- saya tidak melihat sifat mendesak dari pentingnya memberikan susu dengan suplementasi ini pada anak berusia 1 tahun ke atas.

    Prebiotik mencegah timbulnya dermatitis atopi

    Dari mana kisah suplementasi prebiotik dengan klaim kekebalan tubuh ini bermula? Saya menduga dari sini (berdasarkan keterlibatan dua penelitinya yang mewakili Numico):

    A mixture of prebiotic oligosaccharides reduces the incidence of atopic dermatitis during the first six months of age. G Moro1, S Arslanoglu1, B Stahl2, J Jelinek2, U Wahn3 and G Boehm4

    1. Center for Infant Nutrition, Macedonio Melloni Maternity Hospital, Milan, Italy
    2. Numico Research Germany, Friedrichsdorf, Germany
    3. Charité Campus Virchow Klinikum, Berlin, Germany
    4. Sophia Children’s Hospital, Erasmus University, Rotterdam, Netherlands

    Ringkasan penelitian dapat dilihat di sini sedangkan komentar terhadapnya dapat dilihat di sini.
    Immunity for life: terbatasnya lingkup penelitian, luasnya klaim produk

    Membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara alami. Demikian pengantar tagline 'immunity for life'. Yang sebaiknya dijadikan pertimbangan bagi yang berminat terhadap produk ini adalah:

    1. Pengamatan penelitian ini terbatas pada dermatitis atopi, bukan reaksi alergi lainnya, apalagi yang berkaitan dengan kekebalan tubuh secara umum seperti infeksi ‘standar’ balita semacam flu, selesma, dan lain-lain, seperti yang dikesankan pada iklan.

    2. Susu formula yang digunakan (pada penelitian) memang menggunakan basis racikan hipoalergenik. Jadi tanpa suplementasi prebiotik pun sudah dapat menurunkan risiko munculnya reaksi alergi (terhadap susu sapi) berupa dermatitis atopi.

    3. Usia subyek penelitian yang tidak mencakup seluruh rentang usia balita, seperti yang dikesankan pada promosinya.

    Holisme

    Holism, berasal dari kata holos (yunani), yang berarti semua, seluruhnya, total. Secara definitif, holisme (holistik) adalah gagasan bahwa semua sifat (properties) suatu sistem tidak dapat ditentukan atau dijelaskan dengan cara menjumlahkan masing-masing komponennya. Sebaliknya, sistem sebagai suatu keseluruhan, menentukan bagaimana masing-masing bagiannya berlaku.

    Istilah holisme muncul dalam ‘pengobatan’ psikosomatis. Ketimbang menemukan hubungan sebab-akibat satu arah antara tubuh dan jiwa, holisme ini membidik model sistem, di mana faktor biologis, kejiwaan, dan sosial saling bertautan. Gangguan pada satu sisi akan memberi pengaruh pada sisi lain juga. Pada taraf ini, holisme mirip dengan model kedokteran biopsikososial (haduh, susah ya istilahnya!).

    Dalam bidang pengobatan alternatif, holisme melakukan pendekatan perawatan pada penyebab penyakit sekaligus gejalanya. Contoh terapi holisme ini misalnya akupunktur, ayurveda, pengobatan Cina, pijat kepala India, pengobatan naturopati, Qi Gong, reiki, dan refleksologi. Pengobatan ini umumnya tidak berasal dari tradisi medis-ilmiah yang berkembang di Barat, dan juga sering tidak memiliki bukti ilmiah yang cukup untuk menyokong klaimnya.

    Baiklah. Cukup untuk penjelasan mengenai istilah. Ini yang lebih penting:
    Holistic nutrition: is it really whole-ly?

    Nestle mempromosikan Excella Gold dengan tagline ‘holistic nutrition’. Sebelumnya produk ini tidak diberi label apapun, tapi suplementasinya tidak berubah: probiotik. Tepatnya dari jenis Bifidus.

    Dengan prasangka baik, produsen tentunya tidak berniat untuk menggaet calon konsumen yang fanatik terhadap jalur pengobatan holisme hanya dengan berbekal tagline. Kan? Tagline yang tidak ada hubungannya dengan pengobatan holisme. Ataukah ada? Probiotik dapat mempengaruhi kejiwaan dan sisi sosial anak?

    Apa yang menyebabkan produk ini dilabel nutrisi holistik? Probiotiknya? Dari bongkar-bongkar arsip jurnal pediatrik, kok ya tidak ada yang menyebut-nyebut ada penelitian tentang probiotik yang berhubungan dengan kejiwaan.

    Apa? “Tentu saja tidak ada”? Jadi saya mencari di tempat yang salah? Sebetulnya ada atau tidak sih, dasar ilmiah klaim ini? Yang didukung bukti ilmiah dan ulasan yang memuaskan pertanyaan orang-dengan-banyak-pertanyaan macam saya.

    Atau ini sekadar istilah baru yang memang tidak perlu dibuktikan secara ilmiah karena tidak ada hubungannya dengan kandungan produk yang dipromosikan? Karena memang tidak ada hubungannya dengan kejiwaan? Karena maksudnya hanya ingin mengesankan ke-alami-an proses (apapun itu) yang dipromosikan? Karena holistik identik dengan alami?

    Mungkin maksudnya whole dalam artian 'menyeluruh'? Menyeluruh yang bagaimana? Atau… ini permainan definisi kata saja? Karena whole –sebagai predikat- dapat diartikan sebagai 'sehat'? Nutrisi (untuk) kesehatan, begitu? *keluh*
    Pergeseran cara promosi susu formula

    Saya amati, iklan susu formula akhir-akhir ini bergeser dari ‘mendongkrak kecerdasan anak’ menjadi ‘mewujudkan anak yang sempurna, dari akal, fisik, hingga kejiwaan' (kepemimpinan, empati, proaktif, sifat apapun itu yang baik dan membuat ibu-ibu bahagia). Selain, tentunya, klaim tentang betapa sehatnya anak jika minum susu tersebut.

    Ini pendapat saya: Nutrisi untuk jiwa? Yang benar saja.

    Rekan ibu di manapun, saya sangatlah mengerti. Sebagai sesama ibu, kita menginginkan yang terbaik bagi anak. Dalam memberikan yang terbaik, kita bersedia mengorbankan apapun. Jiwa, jika perlu. Satu yang jangan diserahkan pada siapapun: akal sehat. Siapapun dan bagaimanapun seorang anak ditampilkan dalam iklan, belum tentu diakibatkan oleh susu yang dipromosikan.

    Bukan susu yang melakukannya, tapi anda!

    Susu tidak membuat anak menjadi pintar. Susu tidak membuat anak menjadi seorang pemimpin. Susu tidak membuat anak menjadi bintang. Susu tidak mengantar anak menjadi juara.

    Susu tidak membuat anak cerdas melalui indra pelihatnya (walau dalam logika sederhana, mata yang sehat tentu dapat menunjang kegiatan apapun, termasuk proses belajarnya). Tanpa susu tersebut anak tetap akan belajar dengan melihat. Bayi berumur sebulan juga sudah mulai mempelajari lingkungannya dari apa yang didengar dan dilihat, jauh sebelum ia mengenal susu yang diiklankan.

    Orangtualah yang berperan dalam mengembangkan kepribadian anak, bukan makanan. Interaksi dengan orangtualah yang merangsang perkembangan kecerdasan anak, bukan makanan. Pendidikan dan bimbingan dari orangtualah yang memperkaya kecerdasan emosional anak, bukan makanan.

    Bukan mainan edukatif yang membuat anak pintar, tapi proses bermain, peran orang yang menemaninya bermain, dan kesempatan bermain itu sendiri yang ‘mendidik’nya. Bukan susu yang mendorong perkembangan empati, sifat kepemimpinan, proaktif, kecerdasan, kecerdikan, sifat suka menolong, gemar membantu, suka berbagi, baik hati, dan tidak sombong (eh, kaya janji pramuka aja).

    Jangan biarkan ilusi iklan memperdaya anda dari tanggungjawab. Andalah yang memiliki peran di sana. Atau nenek, kakek, pembantu, atau pengasuh anak, siapapun yang paling intim menghabiskan waktu sehari-hari bersama anak. Secara langsung. Susu dan suplemen tidak mengeluarkan yang terbaik dari anak. Anda (dan mereka)lah yang melakukannya.

    ASI menghasilkan anak sehat dan cerdas

    ASI sangat bermanfaat untuk menghasilkan anak sehat dan cerdas. ASI Ekslusif diberikan pada anak usia 0-6 bln. Maksud dari ASi Ekslusif adalah hanya memberikan ASI, tanpa susu dan makanan tambahan lainnya. Banyak orangtua yang tidak bisa memberikan ASI Ekslusif kepada anak dikarenakan ASI tidak lancar, payudara sakit, ibu bekerja dan lain sebagainya. Berikut Tips Kunci Keberhasilan ASI Ekslusif seperti yang saya kutip dari www.tabloid-nakita.com Nomor 492 Tahun X

    PERAWATAN PAYUDARA DAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF

    Perawatan payudara selama kehamilan menyumbang pengaruh besar untuk mewujudkan tercapainya program ASI eksklusif.
    Kapan sebaiknya perawatan payudara mulai dilakukan? Ahli menganjurkan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Kalau sebelum itu, perangsangan pada puting malah bisa menimbulkan kontraksi rahim. Nah, di bawah ini adalah tata cara pelaksanaan perawatan payudara yang bisa ibu hamil lakukan sehari-hari. Jangan lupa, sejak usia kehamilan lima bulan ya Bu.
    * Pemijatan
    Bisa dilakukan saat mandi.
    - Sebelumnya siapkan air hangat dan air dingin di wadah yang terpisah, minyak kelapa atau baby oil, handuk, dan kapas.
    - Bersihkan payudara dengan air hangat, lalu pijat menggunakan minyak.
    - Cara pemijatannya dengan menggunakan kedua tangan. Sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari pangkal menuju puting. Namun, puting tak perlu dipijat.
    - Setelah itu ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari supaya sirkulasi darah bekerja baik.
    - Selanjutnya bersihkan puting dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak akan melenturkan dan melembapkan puting.
    - Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah.
    - Keringkan payudara dengan handuk lembut. Kalau perlu oleskan pelembap atau krim anti stertch marks yang aman untuk mencegah rasa gatal akibat jaringan kulit merekah seiring membesarnya payudara.
    * Senam Teratur
    Payudara pun perlu dirawat dengan senam. Senam payudara berguna untuk memperkuat otot pektoralis yang berada di dada. Senam ini membantu mempertahakan kepadatan payudara dan merangsang produksi ASI menjadi lebih baik. Ada dua macam senam yang bisa ibu lakukan dan mudah dipraktikkan.
    Berikut urutannya. Lakukan senam sebelum atau sesudah mandi.
    1. Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga otot-otot dasar payudara terasa tertarik. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.
    2. Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam mengurut massage payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
    * Memakai Bra Yang Pas
    Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa menyangga payudara dengan baik. Jangan gunakan yang terlalu ketat atau longgar. Bra yang terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan yang terlalu longgar akan membuat payudara tampak jatuh dan tidak nyaman kala dikenakan.
    Bra untuk payudara yang sangat besar ada baiknya memakai penyangga kawat. Bra yang tak menopang dengan baik, akan membuat payudara yang besar cenderung turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara.
    Sementara jika si ibu hamil tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, maka akan membuka peluang jamur untuk tumbuh.
    Pilihlah bra dari bahan katun atau campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya pilih yang lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik.

    Gazali Solahuddin/berbgai sumber

    ANEKA MASALAH PAYUDARA
    1. PUTING RATA
    Kelainan yang dikenal dengan retracted nipple ini penyebabnya belum diketahui. Cara mengatasinya dengan menarik-narik puting secara kontinu yang dimulai kala kehamilan di atas 5 bulan. Cara menariknya dengan memutar kiri-kanan, lantas tarik keluar. Setelah puting berhasil keluar, ibu harus rajin menyusui.
    2. PUTING LECET
    Penyebabnya tak lain karena teknik menyusui yang salah. Untuk itu ketahui teknik menyusui dengan benar. Sebelum menyusui, usahakan puting selalu dalam keadaan kering lalu oleskan sedikit ASI pada puting. Ingat ASI memiliki zat-zat untuk mengusir kuman disekitar areola.
    3. SALURAN TERSUMBAT
    Saluran tersumbat biasanya mengakibatkan benjolan lokal di salah satu bagian payudara, sementara bagian yang lain tidak. Cara mengatasinya dengan selalu berusaha menyusukan ASI hingga payudara kosong. Massage-lah benjolan akibat penyumbatan ASI tersebut. Kemudian kompres dengan handuk yang telah direndam air hangat, selanjutnya kompres payudara dengan handuk yang telah direndam air dingin. Lakukan terus hingga benjolan hilang
    4. PAYUDARA BENGKAK
    Penyebabnya tak lain karena pengeluaran ASI yang tidak lancar. Pembengkakan tak selalu terjadi pada kedua belah payudara. Bisa saja hanya terjadi pada satu payudara. Mengatasinya, sebaiknya dalam menyusui memakai cara menggiring bola. Kalau bayi merasa nyaman menyusu di payudara kiri ibu, berarti posisi pipi kananlah yang selalu menempel ke payudara ibu, kan? Nah, gunakan taktik, menggesernya dari payudara kiri ke payudara kanan dengan tetap pada posisi pipi yang sama yang menempel di badan ibu. Tentu bayi akan merasa ia tetap menyusu di payudara kiri ibu padahal sudah bergeser ke payudara kanan.
    Meski payudara dalam keadaan membengkak, ibu harus tetap sering menyusui bayi. Karena dengan begitulah isi "gudang" ASI bisa berkurang. Kalau bayi sudah kenyang, perahlah payudara hingga ASI-nya habis.
    5. MASTITIS ATAU INFEKSI PAYUDARA
    Kalau sudah begini mau tak mau ibu harus minum antibiotika untuk mengatasi infeksi. Massage tidak boleh dilakukan.
    Penanganan mastitis yang terlambat bisa mengakibatkan payudara abses. Jika sudah abses bayi tak boleh lagi menyusu dan mau tak mau, kulit bagian itu harus diinsisi/dibuka dengan operasi kecil untuk mengeluarkan nanahnya.
    Dikutip dari www.tabloid-nakita.com Nomor 492 Tahun X

    Tips ibu hamil sehat, bayi sehat


    Menjaga kesehatan ibu hamil merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan anak sehat dan cerdas. Janin yang sedang tumbuh kembang memperoleh makanan dari aliran darah ibu dari plasenta dan tali pusar. Maka dari itu apa yang menjadi makanan dan minuman si ibu juga merupakan makanan dan minuman bagi sang bayi.Ibu hamil yang sehat adalah ibu hamil yang mempersiapkan kehamilannya secara fisik dan psikis

    Tips ibu hamil sehat dan bayi sehat :

    1. Mempersiapkan kesehatan secara fisik

    Menjaga kesehatan fisik dengan cara makan makanan yang mengandung gizi seimbang dan lakukan olahraga ringan khusus untuk ibu hamil, seperti senam hamil, jalan kaki, renang dan sepeda statis. Tapi jaga jangan sampai terlalu kelelahan karena tidak baik untuk perkembangan janin.Hindari asap rokok baik dari dirinya maupun dari orang lain, alkohol, nikotin dan obat-obatan juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otak janin. Minumlah obat hanya dengan pengawasan dari dokter karena obat-obatan yang tidak aman dapat mengakibatkan kecacatan pada janin.

    2. Mempersiapkan kesehatan secara psikis

    Kondisi psikis ibu dominan pengaruhnya terhadap perkembangan otak janin. Pada dasarnya emosi atau amarah. Menurut penelitian respon terhadap emosi akan mengakibatkan banjirnya hormon adrenalin yang akan diteruskan kepada janin melalui plasenta. Bila jumlahnya terlalu banyak akan membahayakan kondisi janin.

    Menjaga kesehatan fisik adalah dengan cara mengatur emosi pada ibu hamil. Tenangkan hati dan pikiran dengan melakukan relaksasi seperti yoga, mendengarkan musik dan istirahat yang cukup. Jauhkan hal-hal yang dapat menimbulkan stress dan berpikirlah secara positif. Dalam hal ini dukungan dari orang-orang sekitar seperti suami sangat berpengaruh terhadap kesehatan psikis si ibu.

    Semoga bermanfaat...



    Mendidik Anak dalam Kandungan

    Kedua orangtua mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Mendidik anak sejak dalam kandungan sangat penting untuk menghasilkan anak sehat dan cerdas. Pendidikan anak di dalam kandungan memang tidak bisa diberikan secara langsung, tetapi dapat diberikan melalui tingkah laku dan perbuatan si ibu.

    Upaya mendidik anak sejak dalam kandungan untuk menghasilkan anak yang sehat dan cedas :

    1. Upaya secara psikis yaitu upaya dari dalam jiwa dan diri si ibu untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bayi dalam kandungan. Perbanyaklah ibadah dan berprilaku baik, karena apapun yang Anda lakukan merupkan pembelajaran bagi bayi didalam kandungan. Tenangkan hati dan pikiran, jauhkan dari rasa kesedihan, kecemasan dan ketakutan, karena emosi yang tidak baik dapat menghambat perkembangan otak janin.

    2. Upaya secara fisik yaitu upaya dari si ibu untuk menjaga kesehatannya dan kesehatan bayi dalam kandungannya. Hendaknya si ibu harus selalu menjaga makan dan minumnya, konsumsilah makanan yang bergizi dan jauhi makanan cepat saji. Istirahat yang cukup dan hindari mengkonsumsi obat-obatan kecuali dengan resep dokter. Melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan secara teratur.

    3. Lakukan stimulasi-stimulasi yang tepat untuk perkembangan otak janin, seperti mengajaknya berkomunikasi, bercerita, mendengarkan musik dan melakukan gerakan-gerakan seperti mengelus dan mengusap. Mendengarkan musik klasik menurut penelitian mampu meningkatkan kecerdasan anak, karena dapat merangsang seluruh otak(neurit), cabangnya (dendrite), serta memperlancar aliran darah.


    Tips dalam memulai rumah tangga

    Rumah tangga yang harmonis dengan keturunan yang sehat dan cerdas? Siapa yang tidak menginginkannya??!! Semua orangtua pasti ingin menghasilkan anak yang sehat dan cerdas. Untuk mendapatkannya tidak hanya dilakukan setelah anak itu dilahirkan, tapi sebelum memulai rumah tangga pun banyak hal yang harus kita perhatikan, begitu juga saat anak masih di dalam kandungan.

    Tips dalam memulai rumah tangga untuk menghasilkan anak sehat dan cerdas :

    1. Sebelum Anda memulai berrumah tangga pikirkan lagi dengan matang konsekuensi yang akan Anda terima setelah berrumah tangga nanti. Mengatur rumah tangga bukanlah hal yang mudah, jika Anda tidak siap berarti Anda juga tidak siap menjadi orangtua dan ini akan mempengaruhi fisik dan mental Anda nanti.

    2. Selidikilah silsilah keluarga Anda sebelum memulai pernikahan untuk mencegah terjadinya perkawinan saudara yang dapat menghasilkan anak cacat.

    3. Jangan melakukan hal yang dilarang oleh hukum dan agama, karena pernikahan itu lebih indah daripada Anda melakukannya tanpa ikatan pernikahan.

    4. Setelah Anda berrumah tangga gunakan gaya hidup yang sehat, karena gaya hidup yang sehat akan menghasilkan hormon-hormon reproduksi yang sehat pula sehingga lebih mudah untuk menghasilkan anak yang sehat kelak.

    5. Jika Anda sudah dinyatakan hamil, siapkan tubuh dan pikiran Anda. Usahakan untuk selalu tenang selama kehamilan dan jauhkanlah stress. Jaga kesehatan dan selalu makan makanan yang bergizi.

    6. Selama kehamilan hindari zat-zat yang berbahaya, seperti nikotin, alkohol, radiasi dan obat-obatan.

    7. Jaga diri dengan baik dan lakukanlah stimulasi-stimulasi yang berguna untuk merangsang perkembangan otak janin. (akan dibahas pada kesempatan selanjutnya)

    8. Belajarlah menjadi calon orangtua baru dengan memperbanyak ilmu dengan membaca. Saat ini sangat banyak informasi yang dapat kita terima baik lewat buku, majalah, tabloid dan internet.