Perkataan orang tua sebagai hipnoparenting

mendidik anak cerdas, hipnoparenting Tanpa disadari perkataan orang tua ternyata bisa merupakan hipnotis bagi anak. Secara sadar ataupun tidak sadar ternyata orang tua sudah melakukan hipnoparenting kepada anaknya. Perkataan dan perbuatan orangtua yang dilakukan berulang-ulang akan terpola di pikiran anak. Maka dari itu tanamkan hal yang baik dalam pikirannya, perkataan dan perbuatan yang positif akan menumbuhkan pola di dalam pikiran anak untuk selalu berbuat positif. Tapi sebaliknya jika kita sering berlaku kasar dan berkata yang tidak baik seperti ejekan dan makian, misalnya anak bodoh, anak nakal, anak malas dan sebagainya, maka kata-kata itulah yang akan tertanam di alam bawah sadar anak sehingga anak akan menyimpannya sebagai suatu kebenaran. Dengan sugesti itu anak tumbuh seperti gambaran mental yang tertanam didalam pikirannya.

Hindari menggunakan kata-kata kasar, karena seperti pepatah mengatakan bahwa kata-kata itu adalah doa. Jangan salahkan jika anak anda menjadi nakal karena ia memang sering anda cap dengan kata-kata "anak nakal". Selain itu hindari juga kata-kata yang dapat menurunkan motivasi anak untuk melakukan sesuatu seperti "Kamu jangan petik sayurnya ya dek..kamu gak bisa, nanti berantakan!". Kata-kata ini jelas sangat tidak mendidik anak. Anak akan terus tumbuh dengan selalu merasakan bahwa dirinya tidak bisa melakukannya.

Hipnoparenting bisa dimanfaatkan orang tua untuk menghasilkan anak yang sehat dan cerdas. Kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dalam kehidupan sehari-hari. Segala rangsangan seperti perkataan dan perbuatan yang ditangkap panca indra akan diserap oleh anak dan disimpan sebagai data di dalam otaknya. Suatu saat nanti data-data inilah yang digunakan sebagai dasar untuk berpikir dan merespon segala peristiwa yang akan ia hadapi di kemudian hari. Semua peristiwa yang mengesankan bagi anak akan tersimpan kuat dalam pikiran bawah sadarnya. Pikiran bawah sadar ini berfungsi untuk menyimpan hal-hal seperti kebiasaan, perasaan, keyakinan, kepribadian dan lainnya.

Lakukan cara-cara seperti menggunakan kata-kata posistif yang bermotivasi, seperti "Kamu pasti bisa kok sayang...mama yakin kamu anak yang pintar!" kata-kata ini lebih baik kita ucapkan daripada "Kamu kok bodoh sih...!" dan sebagainya. Gunakan bahasa tubuh seperti tatapan mata dan sentuhan dengan ketulusan, jangan mengucapkan kata-kata sambil melakukan kegiatan lain. Gunakan intonasi kata yang lemah lembut dan lakukan dengan konsisten, selalu dan berulang-ulang. Yang terpenting berilah contoh, jadilah orang tua yang baik untuk mendapatkan anak yang baik.

Semoga bermanfaat..

Baca selengkapnya......