Bayi Gemuk Belum Tentu Sehat

bayi gemuk,bayi sehat Anggapan bayi sehat adalah bayi yang gemuk sering kali menjadi tolak ukur banyak orang tua dalam menilai kesehatan seorang anak. Padahal anggapan ini belum tentu benar... Bayi yang gemuk mungkin saja sehat, tapi belum tentu bayi yang tidak gemuk itu tidak sehat. Akibat anggapan ini, banyak orang tua yang salah dalam mengambil langkah. Misalnya karena merasa anaknya tidak gemuk, si ibu menambahkan susu formula di samping ASI, bahkan makanan pada anaknya yang masih berumur 3 bulan, dengan anggapan supaya lebih sehat. Tentu saja hal ini salah, karena ASI Ekslusif selama 6 bulan pertama pada bayi sangat baik untuk menghasilkan anak sehat dan cerdas daripada susu formula apapun.


Untuk melihat sehat atau tidaknya bayi dalam perkembangannya bisa dilihat dengan memeriksakannya secara rutin pada pada pos-pos pelayan kesehatan yang tersedia. Catat perkembangan kenaikan berat badan dan tinggi anak pada buku yang biasanya diberikan saat memeriksakan kesehatan anak. Berat badan anak yang naik setiap bulannya sudah menandakan bayi itu sehat, selain perkembangan mental yang normal yaitu perkembangan motorik, bahasa, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan umurnya.

Sebenarnya anak yang terlalu gemuk itu berdampak kurang baik bagi kesehatannya, berikut resiko yang dapat diperoleh pada bayi yang gemuk :

1. Dapat mengakibatkan obesitas. Data yang diperoleh, obesitas pada bayi akan mengakibatkan menurunnya respon imunologik sel T dan aktivitas sel-sel polimorfonuklear yang berperan sebagai penyangga sistem kekebalan tubuh.

2. Dapat meningkatkan infeksi saluran pernafasan bagian bawah karena terbatasnya kapasitas paru2.

3. Nafas yang pendek, bisa terjadi karena pembesaran kelenjar toksil (amandel) dan adenoid yang mengakibatkan tertutupnya saluran nafas atas, sehingga terjadi kekurangan oksigen san saturasi oksigen yang rendah yang disebut Sindrom Chubby Puffer.

4. Kulit sering lecet karena gesekan, sering juga disertai jamur pada daerah lipatan.

5. Pergerakannya lebih lambat dan terkadang dapat disertai kelainan tulang.

6. Bila berlanjut hingga dewasa akan mengakibatkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, atherosklerosis, gagal jantung, maturitas seksual lebih awal, haid yang tidak teratur pada wanita, dll.

Penyebab yang dapat mengakibatkan bayi obesitas antara lain :
1. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang saat hamil sedang mengidap penyakit Diabetes melitus yang tidak terkontrol. Bayi yang dilahirkan bisa berukuran berat lebih diatas 4 kg, seperti yang baru-baru ini terjadi di Sumatra Utara yaitu lahirnya bayi raksasa berukuran 8,7 kg.

2. Kurang pekanya ibu pada anak. Setiap anaknya menangis selalu diberikan susu formula dan makanan. Padahal belum tentu bayi itu menangis tanda ia sedang lapar.

3. Terlalu dini memberikan makanan yang terlalu tinggi kalori.

4. Bayi yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif lebih rentan terkena obesitas karena kandungan susu formula yang terlalu kental, manis dan tinggi kalori.

Menjaga kesehatan makan anak sejak dini akan mengurangi resiko yang tidak baik pada anak dikemudian hari. Maka dari itu bayi gemuk belum tentu sehat dan bayi kurus belum tentu tidak sehat, yang penting jaga anak jangan sampai terlalu kegemukan. 

Baca selengkapnya......

Belajar mengucapkan kata "Maaf" pada anak

Mengucapkan kata maaf memang terkadang sulit kita lakukan, apalagi pada anak-anak. Padahal meminta maaf merupakan sebuah ketrampilan sosial dan emosional yang sangat penting dalam pergaulan. Maka dari itu mengajarkan mengucapkan kata maaf sejak dini pada anak akan membantu kehidupan sosialnya dikemudian hari kelak. Dalam kehidupannya sehari-hari anak yang tidak mau meminta maaf akan menjadi anak yang dijauhi dan dimusuhi oleh teman-temannya. Anak akan tumbuh menjadi anak yang egois. Ia tidak tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak, sehingga ia selalu berlaku sesuka hatinya.


Tapi perlu diperhatikan dalam mengajarkan anak mengucapkan kata maaf, lihat dulu kesalahannya, apakah disengaja atau tidak? Jangan memaksakan anak mengucapkan kata maaf disetiap perbuatannya, ini akan mengakibatkan anak menjadi selalu merasa bersalah sehingga menimbulkan rasa ketidak percayaan diri pada anak. Lakukan sesuai dengan situasi dan kondisi.


Beberapa cara mengajarkan anak mengucapkan kata "Maaf" :

1. Beri Penjelasan

Sebelum menyuruh anak meminta maaf, jelaskan dulu alasan kenapa ia harus meminta maaf. Dengan begitu anak akan tahu apa kesalahan yang telah ia lakukan.

2. Beri Contoh

Jangan hanya menyuruh anak, tetapi kita sendiri tidak mau melakukannya. Jangan ragu mengucapkan kata maaf walaupun itu kepada anak atau orang yang lebih muda. Memberi contoh akan sangat efektif bagi pembelajaran anak.

3. Pembiasaan

Jadikan meminta maaf sebagai suatu kebiasaan yang baik. Jangan menyuruh anak hanya pada waktu tertentu, tetapi selalu ingatkan anak. Lakukan dengan konsekuen.


Manfaat mengajarkan anak meminta maaf :

1. Belajar etika sosial dan moral

Anak akan tahu mana yang tidak boleh untuk dilakukan, ia akan menyadari kesalahan-kesalahannya, sehingga dalam pergaulan anak akan menjadi pribadi yang positif.

2. Menghargai orang lain

Dengan meminta maaf anak akan belajar menghargai orang lain, tidak mementingkan dirinya sendiri.

3. Menumbuhkan sportivitas

Anak akan tumbuh menjadi anak yang beremosianal sehat, sportivitasnya akan terasah karena bisa menerima kesalahan dan kekurangannya.

4. Menjadi lebih peka dan tidak pendendam

Dengan meminta maaf anak akan lebih peka terhadap situasi dan lingkungan sosial. Anak juga belajar untuk tidak mendendam dan memaafkan orang lain.

5. Kemampuan komunikasi

Dengan meminta maaf berarti anak sedang melakukan komunikasi dengan orang lain, dengan demikian akan membantu anak untuk berlatih karena terkadang mengucapkan maaf itu sulit dilakukan.


Demikian beberapa pembahasan yang saya rangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat untuk menghasilkan anak-anak sehat dan cerdas yang kita harapkan...

Baca selengkapnya......