Memasuki bulan Ramadhan yang tidak lama lagi, membuat kita umat Islam merasa bahagia. Bagi ibu hamil dan menyusui, mungkin ada sedikit keragu-raguan dalam melakukan ibadah puasa, maka dari itu pada kesempatan kali ini saya postingkan sebuah artikel yang saya kutip dari www.selasi.net. Semoga bermanfaat..
PUASA UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI
Banyak orang menantikan datangnya bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Karenanya, setiap orang tidak ingin melewatkan saat-saat untuk menjalankan ibadah puasa tersebut. Termasuk ibu hamil dan menyusui. Bagaimana puasa yang aman bagi ibu hamil dan menyusui?
Menurut Dr Anik Suryaningsih SpOG, Ahli kebidanan dan penyakit kandungan RS PKU Muhammadiyah Surakarta, ibu hamil dan ibu menyusui sebenarnya sah-sah saja berpuasa. Jika merasa mampu berpuasa, Anik mempersilakan mereka menjalankan ibadah tersebut. Hanya saja, ada beberapa hal harus diperhatikan ketika mereka berpuasa, terutama masalah sanitasi dan nutrisi mereka. "Asupan nutrisi yang masuk kan tidak hanya untuk mereka saja, tetapi juga untuk janin dan balitanya. Jadi mereka harus memperhatikan itu," terang Anik. Karena nutrisi yang mereka konsumsi akan dimanfaatkan juga oleh janin dalam kandungan dan juga balita yang masih diberi ASI secara eksklusif.
Dia menekankan, jumlah nutrisi yang diperlukan selama berpuasa harus sama dengan jumlah nutrisi pada hari biasa. Hal ini dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi empat sehat lima sempurna -- nasi, sayur, lauk-pauk, buah, dan susu -- dalam setiap kali bersantap, yaitu saat sahur dan buka. "Harus ada karbohidrat, protein hewani dan protein nabati, vitamin, dan juga lemak," imbuh dia.
Ditambah suplemen vitamin yang diperuntukkan bagi ibu hamil, dia percaya kebutuhan nutrisi selama berpuasa akan terpenuhi. "Jangan terlalu banyak minum ketika berbuka, karena biasanya akan malas makan. Yang benar adalah makan yang cukup dan minum susu," tambah Anik.
Namun jika muncul gejala seperti lemas, pusing, bahkan berat badan menurun, ia menambahkan bahwa hal tersebut mengindikasikan bahwa jumlah nutrisi mereka tidak tercukupi dengan baik. Jika demikian, ia mengharapkan supaya ibu hamil dan menyusui tersebut menghentikan puasanya. Karena hal itu menggambarkan bahwa sebenarnya mereka tidak mampu untuk berpuasa. Demikian pula untuk ibu hamil yang mengalami mual dan muntah, terutama pada kehamilan awal, Anik menyarankan untuk tidak tidak berpuasa. Karena jika diteruskan, tidak saja jumlah asupan nutrisi yang masuk menjadi berkurang tetapi juga akan berpengaruh terhadap perkembangan janin dalam kandungan.
Dikutip dari :www.selasi.net
PUASA UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI
Banyak orang menantikan datangnya bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Karenanya, setiap orang tidak ingin melewatkan saat-saat untuk menjalankan ibadah puasa tersebut. Termasuk ibu hamil dan menyusui. Bagaimana puasa yang aman bagi ibu hamil dan menyusui?
Menurut Dr Anik Suryaningsih SpOG, Ahli kebidanan dan penyakit kandungan RS PKU Muhammadiyah Surakarta, ibu hamil dan ibu menyusui sebenarnya sah-sah saja berpuasa. Jika merasa mampu berpuasa, Anik mempersilakan mereka menjalankan ibadah tersebut. Hanya saja, ada beberapa hal harus diperhatikan ketika mereka berpuasa, terutama masalah sanitasi dan nutrisi mereka. "Asupan nutrisi yang masuk kan tidak hanya untuk mereka saja, tetapi juga untuk janin dan balitanya. Jadi mereka harus memperhatikan itu," terang Anik. Karena nutrisi yang mereka konsumsi akan dimanfaatkan juga oleh janin dalam kandungan dan juga balita yang masih diberi ASI secara eksklusif.
Dia menekankan, jumlah nutrisi yang diperlukan selama berpuasa harus sama dengan jumlah nutrisi pada hari biasa. Hal ini dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi empat sehat lima sempurna -- nasi, sayur, lauk-pauk, buah, dan susu -- dalam setiap kali bersantap, yaitu saat sahur dan buka. "Harus ada karbohidrat, protein hewani dan protein nabati, vitamin, dan juga lemak," imbuh dia.
Ditambah suplemen vitamin yang diperuntukkan bagi ibu hamil, dia percaya kebutuhan nutrisi selama berpuasa akan terpenuhi. "Jangan terlalu banyak minum ketika berbuka, karena biasanya akan malas makan. Yang benar adalah makan yang cukup dan minum susu," tambah Anik.
Namun jika muncul gejala seperti lemas, pusing, bahkan berat badan menurun, ia menambahkan bahwa hal tersebut mengindikasikan bahwa jumlah nutrisi mereka tidak tercukupi dengan baik. Jika demikian, ia mengharapkan supaya ibu hamil dan menyusui tersebut menghentikan puasanya. Karena hal itu menggambarkan bahwa sebenarnya mereka tidak mampu untuk berpuasa. Demikian pula untuk ibu hamil yang mengalami mual dan muntah, terutama pada kehamilan awal, Anik menyarankan untuk tidak tidak berpuasa. Karena jika diteruskan, tidak saja jumlah asupan nutrisi yang masuk menjadi berkurang tetapi juga akan berpengaruh terhadap perkembangan janin dalam kandungan.
Dikutip dari :www.selasi.net